Nama : Emilia
NIM : 2007112084
PenYesaLaNkU dErItA Ku
“GoL..!!!”Sorakan anak SMP Negeri 4 Sekayu menggentarkan dunia menyambut gol pertamanya.
Ya, SMP Negeri 4 Sekayu dihebohkan oleh pertandingan sepak bola persahabatan antara SMP N 4 Sekayu dengan SMP Prabumulih. Dan selama 10 menit belum ada gol yang tercipta baik dari SMP N4 Sekayu maupun SMP Prabumulih. Akhirnya setelah dilakukan perpanjangan waktu, Smp N 4 Sekayu berhasil mencetak gol indah yang tercipta dari kaki Bayu Agustio.
“Ra siapa si nama co itu?”tanya Tessa.
“yang mana?”tanya Zarra sambil matanya bergerak ke sana-kemari. “itu lo yang bernomor punggung 13” yang barusan mencetak gol,” jelas Tessa. “hah lo nggak tahu siapa dia?”. “gue kan anak baru di sini, mana gue tahulah, gimana sich kamu!”
“iya..,iya gue baru sadar, namanya Bayu Agustio. Dia co yang sangat dipopulerin semua ce disini”. “ooo pasri karena parasnya yang ganteng, tinggi, putih, yang buat dia jadi dipopuleri ce disini”.
“nggak muga ah, selain pemnampilan luarnyayang perfect, dia juga pinter, peringkatnya nggak jauh-jauh dari 10 besar. “wah lo tahu tahu banyak tentang dia ya, lo pengangum berat Bayu ya??”
“nggak ah…!!!tepatnya lebih dari sekedar pengagum,” ujar Zarra dalam hati diiringi senyum geli. “Sa kanyin yukk!” ajak Zarra. “Males ah, gue lagi program diet.” “whatzz”lo diet?mau sekurus apa lagi lo? Ntar lo masuk muri lagi sebagai orang yang terkurus se indonesia. AyOlah Tesa! Ntar kantinnya penuh lagi.”ajak Tesaa sambil menarik tangan Zarra.
Zarra dan Tesa sudah berteman sejak kecil karena rumah mereka bersebelahan. Pada saat kelas 5 SD, ayah Tesa dipindah tugas ke jakarta. Namun saat Tesa kelas 3 SMP, ayahnya dipindah tugaskan lagi disini.
Saat pulang sekolah Zara mengajak Tesa ke rumahnya karena saat ini Zara sendiri di rumahnya. Ayah ibunya bekerja di luar kota, paling-paling seminggu sekali pulangnya.
“Ra kenapa lo nggak ikut bonyok lo ja pindah sekolah gitu?”
“nggak ah, tanggung bangat gue pindah , soal nya kan sekarang kita udah kelas 3.” Tesapun menghempaskan tubuhnya di sofa empuk milik Zaraa. “Sa gue ke atas dulu ya… mau ganti baju, gerah ni.” Setelah selesai ganti baju , Zara menemui temannya yang berada di ruang tegah. “napa Tes ? Muka lo keliatannya lagi bingung bangat.”Ah nggak tapi kok tiba-tiba gue jadi ingat Bayu ya. Eh ra kenalin gue dong, siapa tahu gue bisa temenan ma dia.
“em liat nanti ja dech. Oh ya gimana nyokap lo sudah ngelahirin lum?” tiba-tiba Zara mengalihkan pembicaraan. “ Belum, baru aja 5 bulan. Eh kok lo jadi ngalihin pembicaraan. Kenapa lo nggak mau ngenalin gue ke Bayu ya?”
“eh nggak kok gue Cuma” tiba-tiba
“kring-kring….”telepon di rumah Zara berbunyi. Kemudian diangakat oleh bi Munah pembantu Zara.
“siapa bi??” “ini non ada telepon buat non, katanya dari Bayu.” Wajah Zara langsung cemas, sedangkan Tesa heran tak mengerti. “eh bentar ya Sa.” Tesa tak menjawab. “Halo kenapa Bay?” “mau gak kita hari nonton, ada film horor kesukaan kamu. Kata teman-teman sich bagus, amu nggaakk??” “ehe gimana ya, gue gak bisa nich. Soal nya di rumah ue lagi ada Tesa, lo tahu kan?” “just ok, asalamualaikum..” walaikum salam..”
Kemudian Zara kembali ke ruang tengah. “ngapain Bayu nelpon lo?tanya Tesa penasaran. “ohh dia mau pinjam buku catatan matematika gue,” Zara berbohong. “lo kok ngomongnya jadi kaku gitu?”aha nggakk kok biasa ja” “mang Bayu sekelas ma kita?” “ya bangkunya berseberangan ma bangku kita.”
“serius lo, wah bagus nich”ujar Tesa.
Zara telah berdusta pada Tesa. Sebenarnya Bayu adalah pacarnya, tapi ia tak ingin semua orang tahu karena takut di labrak oleh semua ce-ce yang suka ma bayu.
Di dalam kelas,
“duh nih ibu, ngasih soal susah benar. Soalnya cuam dua tapi jawabannya bisa 1 halaman, apalagi no 2, lo bisa ngak??keluh Tesa.
“bentar-bentar, dikit lagi, uh akhirnya selesai juga.
Ok anak-anak, no 1 kita bahas bersama-sama, bu sara menuliskan jawabannya, setelah selesai bu sarah menanyakan soal no 2?saat itu Zara ingin mengangkat tangannya, namun Zara kaget sekali melihat Tesa mengangkat lebih dulu, ia tak menyangka sibatnya setegah itu, tapi ia mencoba bersabar namun kesabarannya menghilang ketika mendengar bu sarah memujinya.
Ketika pulang sekolah.
Tesa…jerit Bayu memanggil, padahal zara berada tepat di samping Tesa.
“kenapa bay?”
“ah ngak, gue cuam salut ja” oh makasih ya, ternyata jerih payah gue gak sis-sia” zara sangat jengkel dengan pengakuan dari Tesa itu.
“eh gue mau ke apotik dulu ya, tadi bu minah nitip obat sakit kepala
‘zara berbohong. “ mau gue antar? Bayu menawarkan. “ngak deh mending lo antar Tesa ja,” zara memancing. “oh ya udah hati-hati yach!
Gila, gue kan ce nya, adsar penghianat, sebel-sebel……Zara ngoceh sepanjang jalan, sampai-sampai orang-orang heran melihatnya.
Di kamarnya Zara sedang duduk di meja belajarnya sambil menulis puisi yang berisikan rasa kekcewaannya pada Tesa dan Bayu pacarnya.
“nih tolong muat puisi gue, ujat Zara males pada putri wakil mading.
Kemudian Zara melihat Tesa menggandeng co yang familiar siapa lagi kalau bukan Bayu
“gue pengen ngomong ma lo”
“gue juga”ujar Zara ketus” “lo duluan deh” “lo jahat banget yu, lo bilang ngak akan suka ma Tesa tapi mana buktinya, gue minta putus.” “bagus mang itu yang mau gue omungin, karena lo udah ngomong jadi bisa ngurangin beban lo dikit.”
“kalian berdua mang jahat, aku benci bangat ma lo berdua, benci…
“randa, tolong kasih surat ini ke Bayu ya,,oh ya gue juga mau pindah hari ini, soalnya gue udah kangen banget ma bonyok gue, ujar Zara sambil berlalu menuju kantor.
“oh lik liat ni puisi Zara yang buat lo” “udah lah paling dia minta di kasihani.”
“Bayu, Bayu Agustio,” pekik randa.
“ada apa sich pekik-pekik kayak di hutan ja, nie ada surat dari Zara buat lo, dia hari ini pindah” dan Bayupun langsung membuka surat Zara yang berisikan kekecewaan dan kepindahannya pada Bayu. “udahlah Bay, paling dia minta dikasihani.
Keesokan harinya Bayu tampak ngak semangat.
‘’anak-anak, kemarin ibu mendengar bahwa sahabat kalian meninggal dunia, Zara.”
“apa Zara, gak mungkin, ini npasti mimpi,” ujar Bayu dalam hati, rasanya ia pengen banget nusuk-nusuk peritnya dengan pisau.
“Zara kemarin mengalami kecelakaan ketika ingin pergi ke terminal, jadi ibu harap kalian dateng untuk berziarah.” Ketiak semua orang sudah pulang berziarah, banyu berlutut sambil mengenangi nisan Zara. Ra gue tahu in semua kesalahan gue secara ngak langsung. Gue nyesel banget, gue, pengen nebus kesalahan gue, dan gue harap lo nunggu gue di sana.sambil terus tersenyum. Gue bakalan neruisn hidup ini dan menjadi begian dari lo” sambil meneteskan air mata penyesalan.
Maaf…maaf kan aku sayang…
The end…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar