Kamis, 13 Mei 2010

Rindu

Nama : Iin Anggraini Astuti
NIM : 2007112033

RINDU

Rasa ini penuhi kalbu
Menumpuk
Mendesak dinding kalbuku
Menguasai secepat kilat, nyaris seutuhnya
Hadirmu memberi arti hidupku
Tanpamu di sini, aku hilang
Tanpamu aku sunyi
Kerinduan menyelinap di kalbu
Saat bayangmu hilang di batas kota
Doaku tertuju padamu
Semoga Ayunda sukses di ibu kota


Analisis Puisi

Penganalisis : Sri Idayani

Analisis berdasarkan hakikat
1. Tema :kerinduan pada saudara
2. Amanat :Rasa rindu pada saudara akan kita rasakan ketika dia jauh dari pandangan mata kita
3.Tone : sedih
4. Felling : rasa kerinduan terhadap saudara

Analisis berdasarkan metode
1. kata - kata konkrit :
a. menguasai secepat kilat, nyaris seutuhnya
b. menumpuk
c. mendesak dinding kalbu
2. Gaya bahasa : menguasai secepat kilat, nyris seutuhnya (personifikasi)
3. Diksi : nyaris
4. Rima :
hadirmu memberi arti hidupku
doaku tertuju padamu
5. Imajinasi : penglihatan, perasaan
menumpuk, menyelinap, mendesak.
6. Ritme : menumpuk, tanpamu di sini, aku hilang, doaku, tertuju padamu.

Selasa, 11 Mei 2010

Angan Seorang Remaja

Nama : Ira Febrianti
Kelas : 6.C
Nim : 2007112081

ANGAN SEORANG REMAJA

Tema : Angan seorang remaja
Amanat : janganlah kita selalu berangan-angan, karena mempunyai angan tanpa usaha angan itu tidak akan menjadi nyata. Jadi kita harus berusaha dan berdoa untuk mencapai angan.

Angan Ku
Engkau adalah mimpi bagi ku
Dalam setiap doa ku sebut nama mu
Dalam diam ku terpaku
Mengenang kisah waktu berkenalan dulu bersama mu
Kesejukan yang terpancar dari wajah mu
Tingkah laku dan tutur bahasa mu
Sikap dan pola hidup mu member I teledan
Agar ku selalu menyayangi mu








ANALISIS
Nama Penganalisis : Emilia
Nim : 2007112084

Metode
a. Diksi : terpaku, teladan.
b. Kata-kata konkret : kesejukan (ketenangan), terpaku (mencerminkan keadaan dian yang
Sangat.
c. Imajinasi : - engkau adalah mimpi bagi ku (rasa rindu akan kisah yang lalu)
- Kesejukan (panca indra-indra rasa)
d. Rima : - bagi ku (u)
- Nama mu (u)
- Terpaku (u)
- Bersama mu (u)
- Wajah mu (u)
- Bahasa mu (u)
- Menyayangi mu (u)
e. Ritme : dalam paragraph 1
f. Gaya bahasa : hiper bola (kesejukan yang terpancar dari wajah mu).

Hakikat

a. Tema : kerinduan
b. Amanat : janganlah kita selalu berangan-angan, karena menpunyai angan tanpa
Usaha angan itu tidak akan menjadi nyata. Jadi kita harus berusaha dan
Berdoa untuk mencapai angan.
c. Rasa : rasa rindu akan masa lalu.
d. Nada : lembut (slow).

Ketuhanan

Nama : Emilia

Nim : 2007112084

Semester : VI.C

Tema : Ketuhanan

Amanat : Jangan pernah menganggap hidup kita sendiri di dunia ini karena masih ada Allah

yang selalu setia mendampingi kita selama kita dalam kesendirian.

Setiap Langkahku

Setiap hembusan langkahku

Setiap denyut nadiku

Selalu ingat kamu

Selalu terniangkan namaMu

Karena semuanya telah kuserahkan padaMu

Ku yakin Engkau akan selalu menerangi jiwaku

Ku yakin Engkau akan selalu menjagaku dan

Ku yakin semuanya sudah Engkau tuliskan untukku

Karena hanya padaMulah tempatku bersimpuh

Dikalah hatiku gundah

Dikalah hatiku penuh akan seribu tanda Tanya

Dikalah semua orang menjauh dariku

Engkau tak pernah meninggalkanku

Terima kasih Tuhanku.

Nama Pengkaji : Ira Febrianti

Nim : 2007112081

Metode

a. Kata-kata konkret : terniangkan, bersimpuh, gundah

b. Gaya bahasa : majas hiperbola (dikalah hatiku penuh akan seribu tanda tanya)

c. Diksi : bersimpuh, gundah

d. Rima :

Setiap Langkahku

Setiap hembusan langkahku

Setiap denyut nadiku

Selalu ingat kamu

Selalu terniangkan namaMu

Karena semuanya telah kuserahkan padaMu

Ku yakin Engkau akan selalu menerangi jiwaku

Ku yakin Engkau akan selalu menjagaku dan

Ku yakin semuanya sudah Engkau tuliskan untukku

Dikalah hatiku gundah

Dikalah hatiku penuh akan seribu tanda Tanya

Dikalah semua orang menjauh dariku

e. Imajinasi

Menggunakan indra perasa

“Setiap hembusan nafasku

Setiap denyut nadiku”

f. Ritme

“setiap, selalu, ku yakin, dikala

Hakekat

Tone : dalam puisi ini pengarang mengungkapkan rasa keagungan kepada Allah SWT.

Tema : Ketuhanan

Nada : Lembut

Amanat : Jangan pernah menganggap hidup kita sendiri.

Hancur

Nama : ICHA ALMA
NIM : 2007112089

Mata Kuliah : Menulis Karya Sastra

Dosen Pembimbing : M. Nasir, M.Pd.


Tema :
Tentang kekecewaan yang membuat perasaan hancur.

Amanat :
Jangan terlalu mudah percaya dengan siapapun.

Hancur

Aku lelah berdayung tak pernah pasti
Kepercayaan yang ku berikan
Kini kau sia-siakan…

Andai kau mengerti
Apa yang ku rasa saat ini
Hatiku bagaikan kaca yang jatuh dari pesawat
Seperti debu-debu yang tak terlihat lagi
Di terpa angin…

Aku ingin dia kembali menjadi malaikat
Yang bisa menyinari hati yang gelap ini
Agar bisa membangunkan mimpiku yang buruk ini



Pemeriksa : Rosita Dewi (2007112090)

1. Hakikat
• Tema : Kekecewaan seseorang terhadap orang lain yang telah menyakiti hatinya, baik itu kekasih, sahabat, dsb.
• Amanat : Jangan terlalu memberikan kepercayaan kepada orang lain yang kita anggap dia baik dan tidak akan menyakiti hati kita karena sewaktu-waktu mereka dapat berbalik menjadi musuh kita.
• Tone : Sedih atau sakit hati
• Setting : Di sudut kamar
• Feeling (perasaan) : Berharap ada seseorang yang dapat menyembuhkan luka hatinya yang membuat perasaannya hancur.

2. Metode
• Diksi : Pemilihan kata-kata dalam puisi tersebut cukup baik dan mudah dimengerti.
• Kata-Kata Konkret : Berdayung tak pernah pasti, maksudnya, melakukan sesuatu tanpa batas waktu tetapi tidak ada tujuan yang pasti. Menjadi malaikat, maksudnya, menjadi seseorang yang menjaga dan melindunginya.
• Majas : Pada kata “ Hatiku bagaikan kaca yang jatuh dari pesawat” terdapat majas Hiperbola, yakni, majas yang melebih-lebihkan.

Sabtu, 08 Mei 2010

Cintaku Terhalang Selat Sunda

Nama : ROSITA DEWI
NIM : 2007112090

Mata Kuliah : Menulis Karya Sastra

Dosen Pembimbing : M. Nasir, M.Pd.


Tema :
Kerinduan

Amanat :
Sebagai wanita yang sudah mempunyai kekasih, kita harus setia kepada satu orang saja. Jika kita mencintai seseorang, jarak dan waktu tidaklah menjadi suatu penghalang karena yang terpenting adalah komitmen kita masing-masing.

Cintaku Terhalang Selat Sunda

Dia…
Hanya dia yang selama ini aku rindukan
Perpisahan yang tak pernah ku harapkan itu
Kini menjadi sebuah motivasi yang kokoh
Dan tertanam kuat di lubuk hati ini

Angin, bawalah aku kesana
Bintang, terangilah jalanku menemuinya
Di sudut kota ini aku berdiri
Mengulang kembali masa-masa indah dulu
Aku selalu setia menunggu disini

Kasihku…
Doaku selalu menyertaimu disana
Agar kelak kau kembali ke kota ini
Membawa mimpi dan masa depan yang indah
Untuk kita rasakan bersama
Selamanya…


Pemeriksa : Icha Alma (2007112089)

1. Hakikat
• Tema : Kerinduan kepada kekasih
• Amanat : Kita harus setia kepada kekasih walaupun jarak yang memisahkan sangat jauh.
• Tone : Sedih
• Setting : Di sebuah kota kenangan
• Feeling (perasaan) : Harapan seorang wanita ingin bertemu dengan kekasihnya yang sangat dia rindukan.
• Majas : Angin, bawalah aku kesana (Majas Personifikasi), yaitu menggambarkan benda mati seolah-olah hidup.

2. Metode
• Diksi : Pilihan kata-kata dalam puisi tersebut cukup baik dan mudah dipahami.
• Kata-Kata Konkret : Motivasi yang kokoh, yang berarti, menjadi sebuah semangat.

Jumat, 07 Mei 2010

Pengelola

Mahasiswa Universitas PGRI Palembang
Semester 6 C
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Mata Kuliah: Menulis Karya Sastra

1. Ica Alma
2. Rosita Dewi
3. Emilia
4. Iin Anggraini
5. Ira Frebrianti
6. Anggi Madya Putri
7. Yusmansyah
8. Ratih Ika Saputri