Rabu, 23 Juni 2010

JEMBATAN AMPERA

JEMBATAN AMPERA


Kota palembang merupakan kota yang indah, bersih, juga kota yang sering disebut kota metropolitan, dikota palembang mendapatkan adipura sebagai kota bersih, di palembang sangat indah dengan adanya jembatan ampera, kemudian dimalam hari jembatan ampera penuh dengan rasa keindahan di setiap jalan selalu dipasang lampu-lampu yang berkilauan. Banyak sekali kendaraan yang hilir mudik kesana dan kemari.
Suatu hari yus bersama kedua teman saya yang bernama rini dan putri sedang jalan-jalan diatas jembatan ampera, putri berkata”yus indah sekali sungai musinya” jawablah yus yang sedang asyik menikmati akan keindahan jembatan ampera dan sungai musinya”iya putri sangat bagus sekali pemandangannya, tanpa di sengaja rini melihat seorang pemulung yang masih kecil hendak mengambill bekas minuman orang untuk di jual kembali , dengan meneteskan air mata rini tidak tega melihat anak sepruhnya baya itu untuk mencari uang sendiri,sedangkan dia sangat masih kecil gimana dimasa kecilnya tidak layak untuk disuruh bekerja,dengan hati sedih akhirnya rini menghampiri anak tersebut dan berkata dek masih sekolah ya” jawablah anak tersebut tidak lagi kak ,saya sudah lama tidak sekolah semejak di tinggalke oleh orang tua”, dalam hati rini ya allah sungguh kasihan sekali anak ini dengan rasa penasaran rini terus bertanya terhadap anak tersebut emangnya orang tua kamu dimana jawablah anak tersebut kak aku juga gak tau dimana kedua orang tua saya semenjak aku kecil sudah ditinggalkan oleh kedua orang tua saya “ jadi sekarang kamu sama siapa aku sama nenek saya dialah satu- satunya orang yang aku sayangi”,terkejutlah si rini mendengar cerita anak tersebut dengan hati yang sembilu rini memberikan nasihat terhadap anak tersebut , kemudian datnglah yus bersama putri yang hendak mnghampiri Rini dengan anak paru baya tersebut “Yus ada Rin kok kamu menangis, Rini pun menjawab, sini Yus, adik ini ada masalah dalam hidupnya dan selalu menderita ia ditinggalkan oleh kedua orang tuanya semenjak ia berumur tiga tahun. “yus pun bertanya pada anak tersebut, dek nama kamu siapa ? jawablah sianak paru baya, kak nama saya juita, saa dibesarkan oleh Nenek saya, sedankan kedua orang tua saya sudah bercerai ketika saya masih berumur tiga tahun, kedua orang tua saya tidak tahu lagi ada dimana sampai sekarang saya dibesarkan oleh Nenek saya, untuk itulah saya bekerja sebagai pemulung untuk menafkahi Nenek saya, apalagi Nenek saya sudah tua rentah mana mungkin masih bekerja lagi makanya saya sebagai tulang punggung nenek saya, Yus pun menjawab “dek sabar ya denga berkata seperti Yus pun meneteskan air matanya didalam hatinya alangkah mulianya hati anak ini, dan juga aku tidak menyangkah adapun anak seperti Juita ini tegar dala menghadapi segala cobaan dan berhati mulia terhadap Neneknya raan kaka seebab “dek kakak akan membantu kebutuhan keluarga Juita, Juita pun menjawab terima kasih kak atas tawarannya, tapi kak juita tidak bisa menerima tawaran kakak sebab saya takut bagaimana juita akan membayarnya nanti, bukankah kak sendiri masih bergantung dengan orang tua. Kakak tau sendiri dimana sehari-hari sebagai seorang pemulung sampah, jawablah “yus pun membantah Juita tidak usah berpikiran seperti itu, kakak ikhlas membantu keluarga juita, Juita pun ingin menolak tawaran kakak Yus, Yus pun menjawab tidak ada tapi-tapian bantahlah si Putri ya dek terimah saja tawaran kak Yus “ baiklah kak ‘’ juwita sangat senang sekali mendegarnya pasti nenek akan merasa bahagia mendengar semua ini, tiba depan lorong menuju rumah juwita, tiba-tiba juwita melihat banyak sekali para warga dirumahnya dengan hati yang was-was juwita melangkahkan kaki memasuki kamar neneknya dia melihat seorang perempuan telah terbaringkaku tidak bernyawa lagi ‘’ dengan hati yang hancur juwita tidak bisa menahan perasaannya karena orang sudah diangap orang tuanya sendiri kini telah tiada meningalkan dirinya untuk selamanya ‘’ kak yus, putri, beserta arini merasa sedih seperti apa yang dirasakan juwita,kemudian yus pun menghampiri juwita dan berkata kak juwita tidak lagi siapa yang akan membantu juwita kini orang yang juwita sayangi telah tiada ‘’ yus, ta kamu sabar kakak yakin dikehidupan kamu nanti pasti akan membawa kebarokahan tapi juwita tabah dan semangat untuk menjalankan cobaan hidup ini kamu jangan takut biarlah kakak yang akan membantu juwita sekarang juga kamu ikut kakak kita kerumah kakak ’’ jawablah juwita tapi kak apakah orang tua kakak tidak marah apa bila kehadiran saya dirumah kakak, sebelum juwitan kasih tau kakak,kakak sudah memberi tau orang tua kakak,katanya kamu akan menjadi bagian dari keluarga kakak.dengan meneteskan air mata juwita memeluk kak yus dan berkata terima kasih banyak kak atas kebaikan kakak,akhirnya merekapun menuju kerumah kediaman kak yus.

Karya : Yusmansyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar