Rabu, 23 Juni 2010

Cinta persahabatan

Cinta persahabatan


Awalnya ada dua sahabat yang terjalin dengan begitu baik, sebut saj namanya Arjun dan Putra, mereka berdua bersahabat sejak duduk dikursi SMA, apabila ada tugas, mereka selalu mengerjakannya berdua, begitu pula kalau berjalan si Arjuna selalu meminta ditemani putra dan sebaliknya, kalau ada permasalahan di antara mereka berdua pasti cepat di selesaikan sampai kelas. Suka dan duka mereka selalu rasakan bersama.
Suatu hari Arjuna hendak berangkat kesekolah, tanpa disengaja dia melihat sosok perempuan yang sangat cantik jelita, kemudian si Arjuna menghampiri si cewek tersebut, anggap saja namanya Oktarianti dan berkata “hai...mau nggak ikut saya.....” iya takutnya kamu nantinya kemasukan sekolahnya”, jawablah si okta “terima kasih lain kali aja, nggak apa-apa, bukankah kita searah sekolahnya” tanpa berfikir dua kali okta pun ikut arjuna.
Tibanya di sekolah okta pu turun dari sepeda motornya arjuna dan berkata “makasih ya kak arjuna, udah mengantar okta ke sekolah”, dengan menghembuskan nafas panjang arjuna pun menjawab ya nggak apa-apa mungkin saja aku bisa jadi sopir pribadimu sambil tertawa.
Akhirnya si okta pun memasuki gerbang sekolahnya begitu pun arjuna pergi meninggalkan pintu gerbang sekolah okta, sesampai disekolah arjuna, datanglah putra dengan wajah yang riang dan berkata “ jun ada apa sih kamu.., senyum-senyum sendiri kayak orang gila saja nanti kamu kesambet nenek-nenek sihir hehehe....” sambil bercanda terhadap arjun, kemudian arjunn menceritakan tentang kejadian barunya. Bahwa aku hendak berangkat sekolah aku bertemu cewek yang sangat cantik seperti bidadari yang turun dari kayangan, kemudian aku antar kesekolahnya “dengan seriusnya siputra mendengar cerita arjun” akhirnya putra pun berkata “emangnya siapa namanya “ dan jawablah arjun “ namanya Okta “ nanti kamu akan aku kenalkan sama dia, tetapi nanti ini baru proses.
Dengan begitu seriusnya putra pun berkata “awas janji yaaa...” kamu kenalin sama aku ya kalau sudah jadian, arjun menjawab” pasti dong aku kenalkan sama kamu”, dengan rasa senang kedua sahabat tersebut melanjutkan perjalanannya.
Keesokan harinya arjun menepati janjinya yang akan mengenalkan okta sama dirinya, ketika dikenalkan oleh arjun ternyata putra merasa senang sama okta, kata arjun mengambil air di dapur secara diam-diam putra, dibelakang arjun mengungkapkan kata-kata”kamu sangat cantik sekali, okta pun menjawab kamu bisa aja”, putra, gimana kalau besok kita jalan bareng ???? mau nggak... tapi diam-diam saja sama arjun takutnya dia salah pada kita, okta menjawab baiklah kalau begitu saya tunggu yaa, begitu asyiknya ngobrol datanglah arjun yang sedang membawa secangkir air buat okta, dan berkata “ta besok kita jalan yaa” okta mendengar ucapan arjun, okta pun terkejut sambil melihat wajah putra, arjun terdiam dengan alasan yang terbungkam di mulut okta arjun sangat percaya bahwa okta akan ikut orang tuanya berkunjung kerumah neneknya.
Dihari berikutnya sekitar jam 14.30 WIB putra menemui okta, okta menepati janji yang kemarin. Akhirnya mereka berdua pun pergi ke sesuatu tempat, tanpa di ketahui sedang asyiknya bercanda gurau arjun melihat okta bersama putra yang bermesraan di taman bunga,”dengan penuh emosinya arjun menghampiri mereka berdua dan berkata “ini yang kamu bilang kerumah nenek, ternyata kamu berdua bermesraan” dan juga kamu putra aku tak habis fikir sahabat yang aku percaya ternyata menusukk dari belakang, mulai dari sekarang diantara kita tidak ada kata bersahabatan lagi, sambil meninggalkan okta dan putra.
Akhirnya arjun mengendarai sepeda motornya dengan begitu kencang ditangah perjalana arjun tidak bisa mengontrol dirinya sambil berkendaraan, arjun pun menabrak batang pohon yang ada di pinggir jalan, akhirnya arjun dibawa kerumah sakit. Sesampai di rumah sakit okta bersama putra melihat sesosok badan yang terbaring dengan wujud yang penuh luka, okta berkata kepada putra”putra !!! kenapa kamu melakukan semua ini ?? bukankah kalian berdua sudah bersahabat dari kecil tapi mengapa kamu menyakiti perasaan dirinya, kamu memang kejam sambil menangis terseda-seda, putra pun menyesali atas perlakuan dia terhadap arjun, setelah siuman dari tempat tidurnya arjun melihat sesosok perempuan dan laki-laki yang sedang melihatnya, ternyata perempuan dan laki-laki tersebut rupanya okta bersama putra”dan berkata untuk apa kalian datang kesini, kalian sudah puas sudah menyakiti perasaan aku, dan kamu putra aku sangat kecewa sekali sama kamu, rupanya aku sangat salah, aku sangka kau adalah sahabat yang paliang baik ternyata kau jahat dengan begitu malu putra mengakui atas kejahatannya dia meminta maaf terhadap arjun, akhirnya arjun pun memaafkan atas semua kesalahan putra dan okta pun berada di pelukan arjun.

Karya : Yusmansyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar